Bangsa tanpa Rasa PEDE dan Kreatif

Beberapa hari ini, pemberitaan tentang RSBI makin gencar, kritikan terhadap RSBI makin lama makin lantang dilontarkan oleh para pengamat pendidikan, tentunya yang berada di luar pemerintahan. RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) merupakan langkah awal sebuah institusi pendidikan dapat menyandang predikat bergengsi SBI (Sekolah Berstandar Nasional). Saat ini di mata para orang tua yang tentunya berduit, pilihan menyekolahkan anaknya di sekolah dengan predikat RSBI ataupun SBI merupakan suatu kebanggan. Mereka pada hakekatnya menginginkan putra putrinya mendapat pendidikan yang berkualitas. Di masyarakat sekarang ini terjadi kecenderungan pemikiran yang terlalu berkiblat kebarat-baratan. Semua yang berbau barat, atau negara maju lainnya akan selalu ditempatkan diatas produk atau hasil cipta dalam negeri.

RSBI ataupun SBI mengacu pada sistem pembelajaran dari luar negeri atau sister school. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Pertanyaan-pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
Berapa banyak ahli pendidikan Indonesia yang merupakan alumni negara-negara maju?

  • Apa yang telah mereka lakukan setelah kembali ke Indonesia?
  • Apa manfaat ilmu yang telah mereka pelajari di negara maju?
  • Apakah diberi kesempatan untuk menyumbangkan pemikiran mereka?
  • Apakah pimpinan negeri ini tidak melihat potensi besar negeri ini?

Andaikan mereka benar-benar menyerap ilmu tentang sistem pembelajaran negara maju dan diramu ulang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia, pasti kita sudah mempunyai suatu sistem/kurikulum baku pendidikan yang jauh lebih baik.

Saat ini para pengambil kebijakan cenderung mengambil jalan pintas, instan, cepat, tanpa mempertimbangkan kemampuan dan potensi bangsa. Dalam bahasa yang mudah, Indonesia kurang kreatif dan kurang PEDE. Kemana jiwa kebanggan terhadap bangsa ini? Sebagai salah satu warga bangsa, Saya merasa sangat prihatin dan sedih, mungkin marah kepada para pengambil kebijakan. Andaikan Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantoro masih hidup, beliau pasti akan membentak dengan sekeras kerasnya kepada Menteri Pendidikan, bahkan kepada Presiden. Tulisan ini mungkin Cuma sedikit, semoga bisa membuka sedikit wawasan kita, sedikit rasa malu kita akan bangsa yang besar tapi tidak punya nyali.

Comments

Popular posts from this blog

KULONPROGO THE JEWEL OF JAVA

Ingkang Sepisan

Kandidat Orang Nomor Satu di Kulon Progo