Perdebatan Tanpa Kesantunan
Debat merupakan media untuk saling tukar pendapat, saling menyerang dan membela diri. Debat yang baik akan mengarah dan mendekati esensi dari sebuah diskusi, dimana akan menghasilkan sebuah solusi dari permasalahan. Negeri ini di mata dunia dikenal dengan negeri yang warganya ramah dan santun. Namun apa yang terjadi sekarang ini mungkin telah bertolak belakang dengan anggapan sebagian masyarakat dunia. Apa yang dipertontonkan oleh para cendekiawan, politisi dan pejabat kita makin menggerus persepsi baik yang telah terbangun sebagai ciri khas bangsa ini. Para publik figur di negeri ini makin meninggalkan budaya yang merupakan akar bangsa ini. Mungkin karena mereka telah berhasil mengambil dan mengintroduksikan budaya barat yang telah mereka dapatkan selama mereka bersosialisasi dengan budaya itu.
Di layar televisi dapat kita saksikan mereka beradu argumen dengan dasar logika mereka dan kekritisan mereka tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kesopanan. Bahkan ada kejadian yang lebih memalukan lagi, dimana debat tersebut diMakian sudah menjadi hal biasa. Menyudutkan lawan merupakan tujuan utama, dan kalau bisa membunuh karakternya di depan umum. Kejadian-kejadian tersebut tentunya sangat bertolak belakang dengan budaya asli negeri ini. Kesopanan dan kesantunan telah ditinggalkan, dan lebih menonjolkan ego dan keinginan untuk mencapai kemenangan.
Alangkah indahnya apabila dalam debat tersebut tetap memegang nilai-nilai kesopanan dan kesantunan. Mungkin tidak akan seramai debat dalam versi negara-negara barat, namun akan lebih mententramkan dan menenangkan grass root atau masyarakat yang menyaksikan debat tersebut.
Di layar televisi dapat kita saksikan mereka beradu argumen dengan dasar logika mereka dan kekritisan mereka tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kesopanan. Bahkan ada kejadian yang lebih memalukan lagi, dimana debat tersebut diMakian sudah menjadi hal biasa. Menyudutkan lawan merupakan tujuan utama, dan kalau bisa membunuh karakternya di depan umum. Kejadian-kejadian tersebut tentunya sangat bertolak belakang dengan budaya asli negeri ini. Kesopanan dan kesantunan telah ditinggalkan, dan lebih menonjolkan ego dan keinginan untuk mencapai kemenangan.
Alangkah indahnya apabila dalam debat tersebut tetap memegang nilai-nilai kesopanan dan kesantunan. Mungkin tidak akan seramai debat dalam versi negara-negara barat, namun akan lebih mententramkan dan menenangkan grass root atau masyarakat yang menyaksikan debat tersebut.

Good artikel
ReplyDelete