Nasib Ternak Lereng Merapi

Mungkin banyak orang akan bertanya: Mengapa warga lereng merapi nekat kembali ke desanya, disaat status merapi masih Awas? Jawaban yang keluar dari para warga merapi salah satunya adalah ingin melihat ternak mereka yang masih di atas. Menurut saya memang masuk akal, karena ternak memang merupakan sumber penghasilan mereka. Ternak perlu makan dan minum untuk dapat hidup. Inilah permasalahan yang sampai saat ini belum dapat terselesaikan saat merapi beraksi. Dari tahun ke-tahun, permasalahan hewan ternak belum menjadi prioritas setelah keselamatan warga. Ternak sebenarnya dapat domobilisasi dengan mudah dengan syarat sistem dan mekanismenya benar-benar dipersiapkan dan dilaksanakan dengan benar. Berbeda dengan komoditas pertanian yang susah dan bahkan mustahil untuk dimobilisasi.


Idealnya dalam penanganan pengungsi merapi juga difasilitasi dengan adanya pengungsian ternak., Disaat status merapi menjadi Awas, semua warga termasuk ternaknya harus sudah berada di daerah aman. Apabila persiapan sudah sejak awal, mobilisasi ternak bisa dilakukan lebih dahulu. Permasalahannya yang masih harus dipecahkan adalah: dimana tempat relokasinya dan bagaimana teknisnya di tempat relokasi. Soal tempat, mungkin bisa diatasi dengan mudah, akan tetapi teknis/manajemen di tempat relokasi membutuhkan penanganan yang tidak mudah. Berbagai aspek perlu di perhatikan, seperti pakan, air minum, keamanan, tenaga kerja dan aspek lingkungan akibat berkumpulnya ternak di dalam jumlah yang besar.


Semoga kedepan, penanganan ternak dikala merapi bergejolak akan semakin baik, dan saya ucapkan selamat bekerja untuk Tim Evakuasi Ternak Merapi yang sudah berjuang.

Comments

Popular posts from this blog

KULONPROGO THE JEWEL OF JAVA

Ingkang Sepisan

Kandidat Orang Nomor Satu di Kulon Progo